Alamat Kantor:

Zavira Regeny Blok A7
Batas Kota Pekanbaru - Kampar, Riau — Indonesia

Apa itu Long Tail Keyword dan cara optimasi untuk naikan trafik website

Mengenal apa itu Long Tail Keyword dan memilih strategi yang tepat untuk optimasi mendatangkan lebih banyak trafik potensial dari Google pencarian.
Long Tail Keyword
Pexels @ann-h-45017

Strategi meningkatkan trafik website dengan Long tail keyword

Saya kira kita sepakat bahwa SEO tahun ini sangat berbeda dengan SEO beberapa tahun lalu. Semakin hari persaingan semakin berat.

Semakin banyak pemain SEO baru.

Bahkan teknik dan pengetahuan yang mereka miliki juga makin mumpuni. Ini indikasi bahwa persaingan di pencarian Google akan semakin seru.

Nah, menghadapi kondisi ini tentu tidak boleh dengan emosional. Kita harus punya teknik dan strategi yang mumpuni juga untuk memenangkan kompetisi.

Dan salah satunya adalah dengan memanfaatkan Long Tail Keyword.

Lalu apa itu long tail keyword dan bagaimana cara yang tepat untuk mengoptimasi long tail keyword ini sehingga mampu meningkatkan trafik website.

Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas dibawah ini.

Apa itu Long Tail Keyword

Agar kita punya pikiran yang sama terkait dengan istilah long tail keyword ini, lebih baik kita mulai dari pengertian long tail keyword terlebih dahulu.

Long Tail Keyword adalah kata kunci spesifik yang digunakan oleh pencari informasi di Google dan biasanya terdiri dari 3 kata atau lebih.

Lazim juga dengan sebutan kata kunci ekor panjang.

Selain jumlah katanya lebih dari 3 kata, biasanya volume pencarian juga lebih sedikit.

Salah satu fakta yang diungkap oleh Ahrefs, bahwa sebagian besar kata kunci yang digunakan di Google terdiri dari long tail keyword.

Kelebihan yang paling menonjol dari longtail keyword ini setidaknya ada 2. Pertama, level persaingannya cenderung mudah. Kedua, konversi lebih tinggi.

Jadi, jika anda ingin masuk halaman pertama Google dengan cepat dan mudah, maka menargetkan long tail keyword adalah strategi SEO yang tepat.

Fakta-fakta seputar Long Tail Keyword

Perlu diketahui, istilah long tail keyword ini bukanlah istilah baru. Sudah dimanfaatkan oleh banyak blogger untuk mendatangkan trafik sejak beberapa tahun lalu.

Bahkan salah satu tool SEO seperti Long Tail Pro juga terinspirasi oleh istilah ini.

Nah, karena istilah ini sudah dikenal lama oleh para praktisi SEO. Maka masing-masing mereka sudah tertanam berbagai persepsi terhadap istilah ini.

Yang paling umum adalah soal volume pencarian.

Kita temukan dibanyak postingan, forum maupun video. Salah satu ciri khas dari long tail keyword ini adalah volume pencarian rendah.

Biasanya hanya terdiri dari 100-500 pencarian saja perbulan.

Ini tidak selalu salah, tapi bukan berarti selalu benar. Artinya, ada kemungkinan long tail keyword juga memiliki volume pencarian yang besar.

Untuk membuktikan hipotesa kami ini, mari kita gunakan tool SEO Ahrefs untuk mengeceknya. Kita ketikan salah satu keyword yang masuk kategori “long tail keyword”.

Baik, kita akan ketikan keyword “cara mendaftar kartu pra kerja“.

Dan lihat hasilnya pada gambar dibawah ini.

Fakta Long Tail Pro V1
Metrik Long Tail Keyword “cara mendaftar kartu pra kerja”

Bahkan traffic potensialnya adalah 162.000 pencarian.

Mungkin anda akan mengatakan bahwa ini kebetulan. Tapi, menurut kami ini bukan kebetulan. Mari kita buktikan dengan keyword berikutnya.

Sekarang kita coba ketikan kata kunci “cara mendapatkan sertifikat vaksin”, kata kunci long tail keyword 4 kata. Dan Eng Ing Eng, volume pencariannya 16.000.

Long Tail Keyword Cara mendapatkan sertifikat vaksin
Metrik Long Tail Keyword “cara mendapatkan sertifikat vaksin”

Nah, data-data diatas menunjukan bahwa long tail keyword tidak selalu memiliki volume pencarian rendah, karena beberapa ada yang sampai ribuan.

Hanya saja, volume pencarian yang mencapai ribuan ini biasanya masuk pada kategori informational intent.

Untuk kategori transactional sangat jarang sekali.

Dan inilah salah satu fakta yang harus kita ketahui seputar long tail keyword. Ternyata ada yang memiliki volume pencarian ribuan.

Kita akan coba ungkap fakta berikutnya.

Sering kita baca dan dengar bahwa long tail keyword level persaingannya mudah sehingga akan cepat masuk halaman pertama Google.

Benarkah? Mari kita ungkap fakta yang sebenarnya.

Saya akan coba ketikan long tail keyword 4 kata “download template blogger gratis” dengan volume pencarian 450 pencarian saja.

Sekarang kita lihat hasilnya di Ahrefs.

Long Tail Keyword Persaingan berat
Metrik Long Tail Keyword “download template blogger gratis”

Silahkan anda perhatikan, keyword 4 kata dengan volume pencarian yang relatif kecil, hanya 450 pencarian ternyata level persaingannya berat (35 skala 100).

Ini artinya, tidak semua long tail keyword persaingannya mudah.

Nah, dari fakta-fakta ini saya sebenarnya hanya ingin mengatakan bahwa jangan langsung percaya dan yakin bahwa sebuah long tail keyword bagus.

Tanpa mengkonfirmasinya dengan riset keyword.

Sehingga kita tidak salah optimasi.

Asumsi awal level persaingannya rendah, ternyata setelah di optimasi tak kunjung ranking karena memang berat kompetisinya.

Tipe dan Jenis Long Tail Keyword


Seperti pembahasan di awal, dulu kita menganggap semua kata kunci ekor panjang itu sama saja. Volume pencarian sedikit, persaingannya rendah.

Namun, ada satu hal yang harus kita pahami. SEO itu dinamis.

Ya. SEO akan terus berubah. Mengikuti perilaku user dan perkembangan teknologi terbaru. Jadi, kita harus selalu bisa beradaptasi.

Termasuk dalam hal long tail keyword ini.

Jika dulu kita mengangap bahwa longtail keyword ini semuanya sama. Maka hari kita kita harus tahu bahwa sebenarnya mereka dibagi menjadi beberapa.

Setidaknya ada 2 jenis long tail keyword.

Dan itulah yang akan kita bahas pada bagian ini. Jik anda tertarik, mari kita simak penjelasan dibawah ini.

1. Broad Longtail Keyword

Sebenarnya long tail keyword tipe ini adalah turunan dari topik yang lebih umum (lebih luas). Biasanya intentnya relatif sama dengan “Head Keyword”

Tool SEO yang membantu kita untuk melihat ini adalah Ahrefs, mereka menyebutnya dengan istilah “Parent Topic“.

Agar kesannya tidak terlalu teoritis, sebaiknya kita lansung praktek menggunakan tool Ahrefs, untuk yang belum punya silahkan beli dulu, hehehe.

Lagipula ada trial selama 7 hari, cuma $7 doank.

Login ke akun Ahref anda dan buka tab “Keyword Explorer“.

Kemudian ketikan kata kunci “cara membuat background di zoom“. Ini adalah keyword ekor panjang dengan 5 kata.

Dan ketika kita cek di Ahrefs, anda bisa lihat gambar dibawah ini.

Broad Longtail Keyword

Keyword ini termasuk kategori broad longtail keyword. Karena memiliki parent topic dengan keyword “cara mengganti backgound zoom”.

Nah, untuk mengoptimasi tipe keyword seperti ini kita tidak bisa langsung optimasi dengan pendekatan seperti keyword yang kita ketikan.

Tapi harus mengikuti “parent topic“.

Bahkan kompetisi yang jadi ukuran adalah kompetisi keyword “parent topic. Bukan kompetisi keyword “broad lontail keyword”

Banyak kita menganggap persaingan sebuah keyword sangat mudah, padahal sulit. Hanya karena kita salah baca datanya.

2. Topical Longtail Keyword

Topical Longtail Keyword adalah longtail keyword yang memiliki topik yang berbeda dengan keyword lainnya, meskipun secara konteks mirip bahkan sama.

Agar makin jelas, kita akan berikan contohnya.

Sekarang kita ketikan salah satu longtail keyword yang masuk kategori topical, yaiktu “cara mengganti background zoom di hp“.

Ini adalah longtail keyword 6 kata, dengan volume 16K bahkan potential trafficnya mencapai 41K, besar sekali.

Ketika kita ketikan keyword ini di Keyword Explorer Ahrefs, kita akan melihat metrik seperti gambar dibawah ini.

Topical Longtail keyword

Antara keyword yang kita ketikan sama dengan keyword yang terdapat dibagian parent topic (lihat yang digaris-bawah kuning).

Agar lebih yakin, silahkan anda perhatikan juga gambar dibawah ini.

Ini topical longtail keyword juga “cara mengganti background zoom di laptop”. Volume pencarian 6.3K, lumayan besar.

Ini dia gambarnya.

Contoh Topical Longtail Keyword

Dari 2 contoh topical longtail keyword diatas, kita bisa melihat mereka memiliki topik yang berbeda, yaitu : hp dan laptop.

Teknik dan Strategi Optimasi Longtail Keyword

Sekarang kita sudah tahu sebenarnya ada 2 jenis longtail keyword, mereka memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya.

Sehingga harus di optimasi dengan cara yang berbeda pula.

Tips optimasi 1 :

Ini adalah trik dan strategi menurut kami. Jadi, jika anda punya teknik dan strategi yang berbeda tentu sah-sah saja.

Cara optimasi kata kunci yang masuk pada kategori “Broad Longtail Keyword” adalah dengan mengoptimasi head keywordnya. Atau kalau di Ahrefs parent topic.

Karena sebenarnya, Google menganggap antara keyword turunan dan parent topic memiliki intent yang sama.

Ketika kita berhasil meranking keyword parent topic, biasanya keyword yang masuk kategori “broad longtail keyword” ini akan ikut diranking.

Tips Optimasi 2:

Jika Broad Longtail Keyword harus di optimasi secara bersamaan dengan head keyword a.k.a parent topic. Maka untuk “topical longtail keyword” sebaiknya di optimasi secara terpisah.

Umumnya (walaupun tidak semua) sangat mudah untuk meranking keyword yang masuk kategori ini.

Karena ia memiliki persaingan yang benar-benar terpisah dengan yang lain.

Catatan:

Jika gagal masuk halaman pertama Google untuk “topical longtail keyword” ini, padahal sudah di optimasi sedemikian rupa.

Bisa saja hal ini disebabkan oleh perbedaan otoritas website.

Karena sebenarnya, faktor ranking website itu tidak saja konten, tapi juga yang lain. Seperti backlink, usia website dan otoritasnya.

Terakhir

Mengoptimasi longtail keyword memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan head keyword (short tail keyword).

Salah satu yang paling menonjol adalah konversi.

Jika kita mengoptimasi long tail keyword dengan intent transactional, maka akan sangat mudah mengubahnya menjadi pembeli.

Kita tidak butuh skill super dan produk woww untuk mendapatkannya.

Kami sebagai praktisi SEO dan juga Agency Jasa SEO Indonesia, selalu menyarankan pada setiap klien SEO agar memilh tipe keyword ini.

Terutama untuk website dan domain yang masih baru.

Referensi:

Ahrefs.com

Hidayat Salim
Hidayat Salim

Belajar Digital Marketing dari 2007 dan mulai menawarkan layanan Digital Marketing berbasis Search Engine tahun 2012.

Articles: 60